Hanya Baca dari Sinopsis, Malah Salah Sita Buku

Hanya Baca dari Sinopsis, Malah Salah Sita Buku

detikNews

Hanya Baca dari Sinopsis, Malah Salah Sita Buku – Razia buku kembali terjadi. Untuk kali ini, ormas di Makassar yang menamakan diri mereka Brigade Muslim Indonesia diduga melakukan pengeledahan terhadap buku-buku di salah satu toko buku di Makassar. Buku yang disasar adalah yang berpaham nyamping ke kiri atau komunis. Ada 3 buku yang disita, yakni Dalam Bayang-bayang Lenin, Pemikiran Karl Marx, dan Tokoh-tokoh Dunia yang Mempengaruhi Bung Karno.

Hanya Baca dari Sinopsis, Malah Salah Sita Buku

Brigade Islam Indonesia menyisir buku berpaham kiri yang dituding mengajarkan Marxisme dan Leninisme. Merkea membawa beberapa buku dan meminta Gramedia agar tidak menjualnya lagi. Video ini pun seketika viral dan menimbulkan pertentangan. Baca berita selengkapnya di sini.

Toko buku Gramedia yang terletak di Trans Mall Makassar menjadi lokasi penyisiran. Menanggapi video yang viral ini, pihak Gramedia menyayangkan aksi tersebut. Saiful Bahri, General Manager Corporate Communication Gramedia menyebutkan ada tiga buku yang disita lantaran BMI meminta mereka menarik dari peredaran dan mengembalikan buku itu ke penerbit.

Ramai disebutkan bahwa pihak BMI mengadakan razia buku, tapi hal ini dibantah oleh ketua Brigade Muslim Indonesia, Muhammad Zulkifli. Beliau membantah dirinya dan rekan-rekannya melakukan razia. Beliau berdalih hanya memantau. Saat memantau itulah mereka menemukan buku berpaham komunisme.

Adapun yang melandasi aksi ini, menurut Zulkifli, yaitu berdasarkan kepada tap MPRS No XXV 1866 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pelarangan ajaran atau doktrin bermuatan komunisme atau Marxisme, Leninisme. Zulkifli juga menyebutkan pihaknya akan mendatangi toko buku lain untuk mengimbau agar tidak memperjualbelikan buku seperti ini.

Razia terhadap buku ini hanya dilakukan berdasarkan sinopsis semata dan pihak BMI sejatinya belum membaca isi buku tersebut lantaran masih disegel. Namun, dari sinopsis mereka menyimpulkan isi buka mengarah ke pemikiran Karl Marx sehingga diduga ada indikasi paham komunisme.

Salah satu buku yang diambil merupakan karangan Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis. Namun, 2 dari buku yang disita ternyata tidak mengajarkan paham Marx. Salah seorang pembaca mengatakan bahwa buku tersebut berisi kritik terhadap filosofi Marx dan Lenin. Banyak orang yang terkecoh dan menganggap buku tersebut mempromosikan Marx.

Polisi akan menyelidiki soal adanya dugaan peredaran buku yang memuat paham Marx dan Lenin di Gramedia Trans Mal Makassar. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan pihaknya akan meminta pendapat ahli soal buku yang disita tersebut, apakah mengajarkan komunisme atau tidak

Pihak kepolisian berharap tidak ada kesalahpahaman terhadap aksi ini. Lebih jauh lagi, polisi meminta BMI untuk melaporkan ke polisi jika menemukan buku yang mengandung paham komunisme. Sementara itu, BMI sendiri mengaku sudah berkoordinasi dengan intel dan polisi, tapi tidak ada yang bergabung sehingga hanya mereka yang mendatangi Gramedia.

Hanya Baca dari Sinopsis, Malah Salah Sita Buku

Nama Karl Max memang sudah menjadi legenda sejarah. Karl Marx pernah menjadi jurnalis, tapi sifat radikal dan kritiknya membuatnya dikeluarkan oleh pemerintah Jerman. Dia pun menulis The Communist Manifesto yang memperkenalkan konsep sosialisme sebagai hasil alami dari konflik yang melekat pada sistem kapitalis. Selama hidupnya, Marx pernah didepak dari tiga negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *